Article Detail

Doraemon Asli Datangi Stand

Lahat (19/3),Stand Pameran dan bazardies natalis 80 tahun Susteran CB, Balai Pengobatan, TK, dan SD Santo Yosef didatangi robot kucing Doraemon dari abad ke-22. Doraemon yang tinggi besar berwarna biru ini menjadi perhatian pengunjung.Sebenarnya Doraemon adalah judul sebuah manga populer yang dikarang Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 SD yang bernama Nobi Nobita yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Dia dikirim untuk menolong Nobita agar keturunan Nobita dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial  yang akan terjadi di masa depan  yang disebabkan karena KebodohanNobita.

Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal. Setiap kali Nobita tertimpa masalah, Doraemon akan segera membantu dengan alat-alat ajaibnya.Tetapi sering kali Nobita berbuat terlalu jauh dalam menggunakan peralatannya dan malah terjerumus ke dalam masalah yang lebih besar.

Kedatangan doraemon ke stand pamaeran dan bazar dies natalis 80 tahun Susteran CB, Balai Pengobatan, TK, dan SD Santo Yosef bukan sebagai panitia pameran. Ia datang untuk menghibur, menyambut para tamu yang berkunjung ke setiap stand yang ada. Tidak hanya  anak-anak TK maupun SD yang senang melihat Doraemon ini tetapi juga siswa SMP dan SMA. Foto bersama Doraemon menjadi kesempatan yang baik dan belum tentu satahun sekali. Tiga kali foto cukup membayar Rp5.000,00. Pengunjung merasa terhibur tetapi ada yang ketakutan. Salah satu siswi TK Santo Yosef lari terbirit sambil menangis begitu melihat Doraemon yang begitu besar.

Disamping Doraemon, khusus anak-anak disediakan arena bermain berupa kereta mini, memancing ikan dan bola, istana balon, naik odong-odong keliling. Hari pertama pameran arena ini penuh dengan anak-anak dan orangtua yang mendampingi putra-putrinya.**

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment