article

Kerendahan Hati untuk Melayani
“Meskipun dalam rupa Allah tetapi Ia tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah, mengosongkan Diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, dan merendahkan Diri-Nya, menjadi taat sampai mati di kayu salib.” (Fil 2:6-8). Dalam Liturgi Gereja Katolik dikenal Trihari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci (Vigili Paskah)-Minggu Paskah. Selama tiga hari suci ini, Gereja merayakan misteri terbesar karya penebusan: sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Kamis Putih adalah hari pertama dari Tri Hari Suci Paskah. Pada hari tersebut kita merayakan kembali perjamuan Malam Terakhir yang dilakukan Yesus bersama 12 Rasul. Yesus menunjukkan kasih-Nya hingga rela kehilangan nyawa bagi umat manusia. Pada malam itu Yesus menyerahkan tubuh dan Darah-Nya pada Bapa di Surga dalam wujud roti dan anggur yang diberikan kepada para rasul. Saat juga Yesus membasuh kaki para Rasul dan meminta mereka untuk saling melayani. Ia melepas jubahNya, pakaian kehormatan sebagai simbol orang yang dikasihi dan dihormati. Ia hanya mengenakan kain yang dililitkan pada pinggang-Nya, layaknya hamba atau budak yang siap membasuh kaki tuannya.
read more
Santo Yosef: Perjuangkan Ketaatan dan Kesetiaan
Tanggal 19 Maret bagi Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat terkhusus unit TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yosef adalah hari yang istimewa. Dikatakan istimewa karena 19 Maret adalah peringatan pelindung sekolah “Santo Yosef “ yang rutin dilakukan tiap tahun. Santo Yosef dijadikan pelindung sekolah ini karena sikap dan teladan beliau. Sederhana, tekun, teliti, setia kepada Allah, bertanggungjawab , pekerja keras, jujur, tulus, baik hati adalah pribadi Santo Yosef. Paling istimewa dan tidak diberikan kepada orang lain bahwa Ia dipercaya untuk membesarkan anak Allah. Lalu sebenarnya siapa Santo Yosef itu?
read more
Analisis Sosiologi Sastra Dalam Novel Perempuan Jogja Karya Achmad Munif (Artikel Ilmiah)
Abstrak
Seperti halnya sosiologi, sasta berurusan dengan manusia dalam masyarakat. Hubungan manusia dengan keluargannya, lingkungannya, politik, negara, dan sebagainya. Dalam penelitian murni, jelas tampak bahwa novel berurusan dengan tekstur sosial, ekonomi dan politik yang juga menjadi urusa sosiologi. Perbedaan yang ada antara keduannya bahwa sosiologi melakukan ilmiah yang objektif, sedangkan novel menyusup, menembus permukaan kehidupan sosial dan menunjukan cara-cara manusia menghayati masyarakat dengan perasaanya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan sosiologi sastra untuk mengkaji novel Perempuan Jogja karya Achmad Munif. Dalam penelitian ini penulis  menggunakan metode deskriptif analisis. Penulis terlebih dahulu mendeskripsikan konteks sosial novel Perempuan Jogja, menganalisis isi novel, dilihat keterkaitan masalah yang ada dalam novel disesuaikan dengan keadaan sosial budaya.

Achmad Munif dalam Novel Perempuan Jogja berbicara secara spesifik tentang kehidupan Perempuan Jogja. Meskipun ada tokoh-tokoh dari luar yang dilahirkan, namun mereka digunakan untuk memperlihatkan pandangan masyarakat tentang kegiatan sehari-hari kehidupan Perempuan di Jogjakarta. Perempuan yang digambarkan adalah perempuan ynag sopan santun, tunduk pada peraturan suami, menghargai dan menghormati orang yang lebih tua, baik yang mengerti tentang tata karma.

Novel Perempuan Jogja menggambarkan tentang realitas kehidupan masyarakat jogja dengan baik dan buruknya. Perjodohan, kemiskinan, adat-istiadat, termasuk yang menyimpang digambarkan secara baik lewat para tokoh yang ada dalam novel tersebut. Fungsi sosial sastra dalam hal ini berkaitan dengan adanya nilai religuitas dan nilai moral. Pada bagian akhir cerita merupakan refleksi beberapa tokoh yang menyimpang dari norma dan kembali pada ajaran yang benar atau mengalami sebuah perubahan.
Kata kunci: Sosiologi, sosiologi sastra, religiusitas, sastra.
Penulis : Heribertus Triwardono

read more
Wujudkan Pramuka sebagai Pelaku Perubahan
Bung Karno ketika penyerahan Panji Gerakan Pramuka mengatakan, “Berusahalah sehebat-sebatnya untuk mengembangkan dan meluaskan Gerakan kita, sampai pada suatu ketika, setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik yang mahasiswa di kota maupun yang penggembala kerbau di desa, dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan Aku Pramuka Indonesia”. pramukaria.blogspot.com.
read more
ALEX TJOA, FOTOGRAFER INTERNASIONAL ALUMNI SMA SANTO YOSEF


Selalu menyenangkan ketika mendapat kesempatan berbincang dengan orang-orang yang memiliki prestasi luar biasa. Apalagi, jika prestasi yang dicapai bertaraf internasional, ini tentu dapat melecut semangat kita untuk bisa menjadi seperti mereka. Hal ini juga yang saya rasakan ketika mendapat kesempatan berbincang dengan salah satu Alumni SMA Santo Yosef Lahat yang sukses meniti karir internasional di bidang fotografi. Meski perbincangan hanya bisa dilakukan melalui surat elektronik, tetapi tetap saja tidak mengurangi rasa bangga saya terhadap sosok yang satu ini.
Sosok inspiratif yang saya maksud adalah Alex Tjoa, nama lengkapnya Alexandra So Tin Tjoa. Ia seorang fotografer wanita yang cukup diperhitungkan di kancah internasional. Saya mengenal beliau dari Majalah Digital Camera Indonesia, Edisi 65, Januari 2015. Saya tidak membeli majalah tersebut, karena saya bukan termasuk penggila fotografi - saya senang mengambil gambar tetapi hanya sekadar memenuhi kepentingan jurnalistik, saat saya menulis berita. Saya mendapatkan majalah tersebut dari kepala SMA Santo Yosef, Bapak Ignatius Sukino. Beliau pun tidak membeli, majalah tersebut adalah kiriman dari Alex Tjoa, karena pada halaman 48 sampai 53 majalah tersebut, khusus berbicara tentang dirinya dan sebagian kecil karyanya.

read more