Article Detail

Karang Taruna Bantu Tenaga Medis

“Mas kulo niki dhereng angsal kupon,”(Mas saya belum dapat kupon-red) begitu yang disampaikan Mbah  Ngadimin (67) diantar salah satu  Karang Taruna Desa Sukoharjo, Kikim Timur, Lahat. Masih banyak lagi warga yang menanyakan hal yang sama. Dengan sabar beberapa anggota Karang Taruna berseragam hitam kombinasi merah membantu warga yang 90% sudah lanjut usia. Begitulah suasana yang terjadi Minggu (24/4) di rumah Sulamin (48) salah satu tokoh masyarakat desa Sukoharjo atau yang dulunya dikenal sebagai daerah transmigrasi SP 2 Palembaja.

Sebanyak 221 warga dari 6 blok atau Rw secara teratur mengikuti prosedur dalam kegiatan bakti sosial (Baksos) pengobatan gratis yang diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis ke 80 Tahun TK, SD, Susteran CB, dan Balai Pengobatan Santo Yosef (Mulo). Baksos yang dimotori Balai Pengobatan ini menghadirka tiga dokter, dr.Suhendra, dr.Jemi, dan dr. Dewi Sartika dibantu perawat dari BP Mulo dan panitia.

Kepala Desa Sukoharja, Misbah diwakili Sudiharto, Sekdes, menyampaikan rasa terimakasih kepada panitia yang menyelenggarakan pengobatan gratis di desa Sukoharjo. Secara terpisah, Sulamin, menyampaikan bahwa pengobatan gratis terakhir tahun 1999 dari BP Santo Yosef. Artinya 17 tahun baru terjadi lagi hal yang sama. “Kami menyiapkan tempat sederhana dibantu Karang Taruna dan didukung oleh pemerintah Desa Sukoharjo,” ungkap Sulamin.

Keberadaan pasukan hitam kombinasi merah ini sungguh membantu tenaga medis  dalam melayani warga yang menggunakan kesempatan  untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Mereka membantu warga yang sebagian besar lanjut usia untuk mendaftar, mengantar ke tempat tensi,  menunjukkan tempat periksa sampai pada pengambilan obat. Bagi petugas medis yang belum mengenal warga sungguh terbantu oleh pasukan ini termasuk sebagai penerjemah bagi warga yang terbiasa menggunakan bahasa jawa.

Panitia merasakan bahwa baksos ini sungguh tepat sasaran. Indikator terlihat dari jumlah warga yang berobat, jumlah warga yang sudah lanjut usia, dan kompleksitas keluhan kesehatan yang dirasakan atau diderita warga. Demikian juga visi Balai Pengobatan Santo Yosef  yang ingin mewujudkan pelayanan kesehatan yang diresapi oleh spiritualitas CB yang bersumber pada cintakasih tanpa syarat dan berbelarasa dari Yesus Kristus Sang Tersalib agar yang miskin, tersisih, menderita dan berkesesakan hidup dibebaskan dan diselamatkan dalam keutuhan kerajaan Allah, terjadi di desa ini.***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment