Article Detail

Potong Nasi Tumpeng Akhiri Dies Natalis

Lahat (29/7)---Rangkaian acara Dies Natalis dilaksanakan sejak 21 Maret hingga puncak acara pada 28 Juli 2016. Berbagai kegiatan digelar untuk memperingati 80 tahun TK, SD, Susteran CB, dan Balai Pengobatan Santo Yosef. Kegiatan tidak hanya melibatkan siswa dan karyawan saja tetapi juga para alumni dan masyarakat. Dimulai  dari Opening Ceremony Edu Fair, pentas kreatifitas siswa, aksi panggilan, pertemuan kaum muda,  kegiatan pengabdian masyarakat, temu akbar alumni hingga acara puncak dengan misa syukur dan potong tumpeng.

Bertempat di aula terbuka SD Santo Yosef, acara puncak perayaan Dies Natalis ke-80 dimulai pada pukul 09.00 dengan misa syukur konselebrasi Uskup Agung Palembang Mgr.Aloysius Sudarso SCJ dengan Rm. Gono Pratowo Pr Pastor Paroki Lahat, Rm. FX. Heru Atmaja, SCJ Vikaris Judicial Keuskupan Agung Palembang selaku konselebran utama didampingi Rm Y.Indri Irianto SCJ, dan Rm. Louis Pr. Selesai misa syukur dilanjutkan resepsi sederhana yang diawali dengan tari sambut oleh siswa SMA Santo Yosef.

Ketua BPH Yayasan Tarakanita Pusat Sr. Marie Yose CB, mengawali sambutannya dengan mengutip EG 79, ...untuk itu kami bersyukur dan patut berterimakasih sedalam-dalamnya kepada Allah yang maha baik karena sungguh bukanlah perkara kecil untuk mengenugerahkan karunia besar itu kepada para wanita.... Lebih lanjut dalam kata sambutannya Sr. Yose menyampaikan bahwa berbagai upaya menuju Tarakanita Baru  dilakukan seperti penataan manajemen dan SDM, peningkatan pada proses pendidikan agar semakin baik. Pelayanan kesehatan diharapkan juga ke depan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi mereka yang berkesesakan. “Jangan khawatir bahwa dalam tugas kita setiap hari diberkati oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan” (EG 63) tegasnya . Beliau juga memberikan apresiasi secara tulus bagi para pendahulu yang telah membuat seperti sekarang ini.

Sedangkan Bapak Uskup dalam sambutannya  mengajak mengajak para suster, karyawan untuk bersyukur atas kehadiran suster pendahulu yang menyentuh perhatian masyarakat yang berkesesakan, menderita, dan juga mendidik mereka agar terbebaskan dari kekurangan. Syukur bahwa karya-karya suster pendahulu yang luhur itu masih bisa bertahan sampai saat ini. Karya luhur dan mulia tersebut adalah karya gereja bidang sosial dan pendidikan melalui para suster dan karyawan Santo Yosef. Diakhir sambutannya Bapak Uskup mengucapkan selamat atas perayaan dies natalis ke-80.

Pada  akhir acara dilakukan pemotongan tumpeng nasi kuning oleh Ketua BPH Yayasan Tarakanita Pusat Sr. Marie Yose CB didampingi Bapak Uskup, Sr. Rosiana Susilo Astuti CB, Kakanwil Lahat Yayasan Tarakanita, Sr. Cornelio CB, Piko dan mewakili BP Santo Yosef. Tumpeng Nasi Kuning sebagai wujud rasa syukur dan terimakasih kepada Yang Maha Kuasa atas kelimpahan berkah dan rahmat yang diberikan kepada seluruh siswa, karyawan TK, SD Santo Yosef, para Suster CB, dan karyawan BP Santo Yosef yang sudah 80 tahun tumbuh, berkembang, melayani secara tulus bersama masyarakat Lahat. Artinya jauh sebelum Indonesia merdeka para suster pendahulu telah mencerdaskan bangsa dan memberikan pelayanan kesehatan di keresidenan Lahat. Semua itu bagian dari komunitas Gereja melalui pelayanan bidang sosial dan pendidikan. Juga sebagai ungkapan syukur atas terselesainya secara tuntas dan maksimal rangkaian kegiatan dies natalis. Dalam piwulang Jawa mengajarkan “Tata, Titi, Titis, dan Tatas”, yang berarti etos kerja yang baik adalah kerja yang terencana, teliti, tepat perhitungan, dan diselesaikan dengan tuntas.***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment