Article Detail
Pramuka Tidak Boleh "Cateringan"
Lahat (27/5)—Masih dalam rangka KML, salah satu aktivitas yang menarik demi menambah energi tiap kelompok adalah memasak. Bagi Kakak Pembina perempuan hal yang biasa, tetapi bagi Kakak Pembina laki-laki hal yang luar biasa. Tim pelatih hanya memberikan bahan mentah untuk tiap kelompok. Bahan wajib dimasak bersama-sama sesuai selera kelompok. Suka tidak suka, enak tidak enak, gosong tidak gosong, hasil masakan dimakan bersama dan dihabiskan tanpa sisa.
Dari pantauan Kak TW, selama proses memasak dalam suasana kegembiraan, canda, tawa bercampur dengan harumnya masakan. Memang ada dua kemungkinan pertama harum gosong, kedua harum karena bumbu yang melebihi porsi. Namun demikian, semua Kakak Pembina merasa puas dan sesuai dengan aturan “habis semua”. Latihan pendalaman kepramukaan di lapangan yang menguras energi membuat nafsu makan meningkat. Sedangkan kelompok pembina perempuan bisa menikmati makanan yang enak dan berbagai jenis masakan dengan bahan yang sama dengan kelompok laki-laki.
Memasak menjadi bagian penting dalam kepramukaan. Pramuka tidak makan “kateringan” tetapi memasak sendiri. Seseorang bisa bertahan hidup karena bisa memenuhi kebutuhan dan mengolahnya. Kakak Pembina nantinya dalam pelaksanaan kepramukaan misalnya; Persari, Perjusami maupun kegiatan kepramukaan yang lain mewajibkan siswa memasak sendiri. Ada nilai-nilai kepramukaan yang bisa ditanamkan seperti kebersamaan, kecakapan hidup, kreatif dan bersyukur atas rezeki dari Tuhan. Lebih dari itu, bisa dilihat bagaimana proses para anggota Pramuka belajar bagaimana mereka menghadapi hal-hal baru yang tidak biasa mereka lakukan sehari-hari, termasuk memasak.***
-
there are no comments yet