Article Detail

Santo Yosef Ajarkan Nilai Ketaatan dan Kesetiaan

Lahat (19/3)—Misa syukur peringatan pelindung sekolah Santo Yosef dilaksanakan (18/3) pukul 17.00 di Gereja Santa Maria Pengantara Rahmat Ilahi Lahat. Misa dipimpin oleh pastor rekan Rm.Indri Irianto SCJ dan pastor Paroki Rm.Martinus Mado Maron Pr diikuti seluruh karyawan Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat dan umat Paroki Santa Maria Lahat.
Misa kudus penuh syukur ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan di kompleks sekolah. Tahun ini bersyukur bersama dengan umat katolik Paroki Lahat. Keberadaan Santo Yosef tidak lepas dari Gereja dan umat serta masyarakat Lahat, maka pantas untuk bersyukur bersama.

Dalam kotbahnya Rm.Indri SCJ mengajak untuk melihat kebelakang kehadiran para misionaris para pastor dan suster pada masa lalu di Lahat untuk mewujudkan tiga pilar misi yaitu Gereja, pendidikan, dan kesehatan. Santo Yosef bagian dalam perwujudan tersebut bidang pendidikan dan kesehatan. Pastor dan suster 85 tahun lalu sudah berpikir ke masa depan untuk pelayanan bagi masyarakat Lahat agar cerdas, sehat, dan beriman mendalam. “ Ini juga perlu kita syukuri,” tegas romo.

Berkaitan dengan gereja yang merayakan Santo Yosef suami Maria yang sekaligus pelindung sekolah Santo Yosef, romo menyampaikan bahwa Santo Yosef tidak terlalu banyak disebut dalam Injil. Ia adalah seorang tukang kayu yang miskin keturunan langsung dari keluarga Daud. Namun peranannya sangat besar terutama karena ia setia menyertai Maria dalam mengasuh kanak-kanak Yesus. Dia adalah pribadi bertanggung-jawab dalam menjaga dan melindungi keluarga kudus Nasaret.

Santo Yosef taat pada kehendak Allah, berani dan dengan tulus mendampingi Maria yang pada waktu itu sudah mengandung karena Roh Kudus. Demi ketaatan pada kehendak Allah, Santo Yosef mau menerima Maria dan melindungi bayi Yesus dan ibu-Nya. Dia berani menghadapai risiko dikejar-kejar oleh Raja Herodes yang ingin membunuh bayi Yesus. Santo Yosef adalah pribadi yang diam, tidak banyak bicara tetapi pekerja yang keras, tekun, teliti, jujur, tulus hati, sederhana,  serta mempertaruhkan hidupnya demi tugas mulianya, yaitu melindungi keluarga kudus Nasaret. Pada saat perjalanan pulang dari Yerusalem, Santo Yosef bersama dengan Maria terus mencari Yesus dan sampai menemukan kembali Yesus di Bait Allah. Hal itu menunjukan kesetiaan dan tenggung-jawab Santo Yosef dalam menjaga dan melindungi keluarga Nasaret.

Kita semua memiliki tugas dan panggilan dalam hidup, keluarga dan masyarakat. Santo Yosef menjadi teladan bagi kita untuk menjadi pribadi yang setia pada panggilan.  Santo Yosef mengajarkan nilai “ketaatan dan kesetiaan”,sebagai keutamaan yang perlu kita perjuangkan di zaman ini. Teladan Santo Yosef menjadi inspirasi dan mendorong kita untuk memperjuangkan kesetiaan dan ketaatan kepada kehendak Allah. ***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment