Article Detail
Santo Yosef Kunjungi Sekolah Gajah
Lahat (23/11)—Sebanyak 103 siswa kelas III SD Santo Yosef Lahat mengadakan Outing Class ke Sekolah Gajah di Perangai Merapi Selatan Lahat, Rabu (21/11). Kegiatan ini dilakukan atas kerjasama yang baik antara FKKSKM Fornita Lematang SD Santo Yosef dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Lahat. Kegiatan ini bertujuan agar Siswa lebih bersyukur atas ciptaan Tuhan dan mengetahui bagaimana pelestarian gajah di Lahat serta bentuk pelatihannya. Siswa mendapatkan informasi secara lengkap dari Kepala Resort Konservasi Wilayah 9. Secara antusias siswa mendengarkan dan mencatat sebagai laporan Outing Class.
Sekolah Gajah di Kabupaten Lahat merupakan salah satu tempat konservasi hutan dan satwa gajah di Indonesia. Ini berawal dari keprihatinan terhadap populasi gajah yang ada di Sumatera sekitar 250-260 gajah berdasarkan data tahun 2016/2017. Kenyataan ini menjadi perhatian pemerintah untuk mengambil kebijakan didirikannya Pusat Pelatihan Gajah. Wilayah lain yang juga menjadi tempat konservasi hutan dan satwa gajah khususnya adalah Way Kambas, Lampung; Banda Aceh; Minas, Riau; Lahat dan Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan; Seblat, Bengkulu Utara; danTangkahan, Sumatera Utara.
“Di Sekolah Gajah Lahat ini, terdapat 10 individu gajah dengan 9 ekor gajah betina dan 1 ekor gajah jantan. Ada 1 ekor betina yang sudah beranak yaitu gajah yang bernama Elpi berumur 28 tahun. Anak dari Elpi yang berjenis kelamin jantan dipindahkan kedaerah Musi Banyuasin untuk dilatih”, ungkap Pak Makmun yang dalam hal ini sebagai Kepala Resort Konservasi Wilayah 9. Dalam kunjungan kesekolah Gajah, hanya ada 3 gajah yang kami jumpai yaitu Elpi, Tiara, dan Ardo. setiap hari, Gajah di cek kesehatannya oleh tim kesehatan, serta gajah rutin mandi pagi dan sore hari. Gajah di latih dalam 3 spesialisasi yaitu, spesialisasi atraksi, pekerja, dan latih tangkap. Spesialis atraksi akan melatih gajah agar bisa beratraksi. Spesialis pekerja yaitu membantu petani membajak sawah. Spesialis latih tangkap maksudnya bahwa jika ada yagn nakal atau liar, maka pelatih Gajah akan mengajak Gajah yang sudah dilatih untuk membawa Gajah liar dan diberi pelatihan.
Dalam kesempatan itu juga, ada dua ekor Gajah yang menampilkan atraksi yang tentu saja sudah dilatih secara profesional oleh para pawangnya. Elvi si Ibu Muda memberika atraksi melangkahi punggung 4 orang bapak dengan tepat. Tiara memberikan atrakasi mengalungkan karangan berupa lingkaran bunga kepada suster Bonaventia CB yang diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah para pengunjung. Siswa yang tidak takut dipunggung Gajah berkesempatan untuk menaiki gajah keliling lokasi dengan pengawalan pawang.***Cesilia Dea
-
there are no comments yet