Article Detail
Santo Yosef itu Tekton
Lahat (16/3), Tanggal 19 Maret bagi Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat terkhusus unit TK, SD, SMP, dan SMA Santo Yosef adalah hari yang istimewa. Dikatakan istimewa karena 19 Maret adalah peringatan pelindung sekolah “Santo Yosef “ yang rutin dilakukan tiap tahun. Santo Yosef dijadikan pelindung sekolah ini karena sikap dan teladan beliau. Sederhana, tekun, teliti, setia kepada Allah, bertanggungjawab , pekerja keras, jujur, tulus, baik hati adalah pribadi Santo Yosef. Paling istimewa dan tidak diberikan kepada orang lain bahwa Ia dipercaya untuk membesarkan anak Allah. Lalu sebenarnya siapa Santo Yosef itu?
Ia adalah seorang tukang kayu yang miskin keturunan langsung dari keluarga Daud. Kata yang dipergunakan dalam Injil aslinya adalah “tekton” yang artinya “pengrajin” atau “tukang”, karenanya dapat juga berarti bahwa ia seorang tukang bangunan ataupun seorang tukang kayu. Karena leluhurnya ini, Santo Yosef merupakan penghubung antara perjanjian lama yang dibuat dengan Abraham dan Musa, dengan perjanjian baru yang sempurna dan abadi melalui darah Yesus. Ia mengakhiri gagasan tanah perjanjian para bapa bangsa serta kerajaan Raja Daud, dan mempersiapkan jalan bagi Yesus, sang Mesias, yang akan membangun kerajaan baru. Kerajaan baru, yaitu Kerajaan Allah yang bukan suatu kerajaan duniawi dengan benteng-benteng dan angkatan bersenjata, melainkan kerajaan yang ada dalam diri orang yang hidup dalam Allah, hidup sekarang yang akan mencapai kesempurnaannya di Surga.
Dikisahkan bahwa Santo Yosef bertunangan dengan Maria ketika ia mendapati bahwa tunangannya itu mengandung. Karena Santo Yosef belum tahu akan rencana Allah, tetapi mendapati bahwa tunangannya telah mengandung bukan dari dirinya, Injil mengatakan bahwa “ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam” (Mat 1:19). Tetapi, malaikat Tuhan menampakkan diri kepada Santo Yosef dalam mimpi, mengatakan kepadanya bahwa Maria mengandung dari kuasa Roh Kudus, dan memintanya untuk mengambil Maria sebagai isterinya dan Yesus sebagai putranya sendiri. Tanpa banyak tanya ataupun ragu-ragu, Santo Yosef melakukan seperti yang diperintahkan malaikat. Di sini dapat dilihat pentingnya peran Santo Yosef, Ia harus mengambil Yesus sebagai Putranya sendiri, dengan demikian memberi-Nya pengakuan sah sebagai puteranya dan menjadikan-Nya pribadi yang sah. Santo Yosef dipilih Allah dari semua pria di bumi ini untuk menjadi ayah dari Yesus Kristus.
Santo Yosef merupakan seorang tokoh tanpa suara dari Perjanjian Baru. (http://www.indocell.net/yesaya/pustaka2/id471.htm diakses 14 Maret 2015) Sebagai contoh, Injil tidak mencatat sepatah kata pun yang diucapkan oleh Santo Yosef. Namun demikian, apa yang dilakukan Santo besar ini sepanjang hidupnya demi Tuhan. Karena kesucian perkawinannya dengan Maria, dianggap bahwa ia sebagai orang yang lebih tua. Namun usahanya yang begitu luar biasa kuat dalam melindungi Keluarga Kudus. Dalam seni, ia biasanya dilukiskan memegang setangkai bunga bakung lambang kemurnian. St. Matius mengidentifikasikan Yosef sebagai “seorang yang tulus hati.” Teks dalam bahasa aslinya mempergunakan kata adil atau benar, yang secara lebih baik menggambarkan bahwa ia hidup seturut ketentuan Allah, dengan melakukan perintah-perintah-Nya dan meneladani kasih-Nya.***
-
there are no comments yet