Article Detail

Semangat Belajar: Diferensiasi Guru Tarakanita

“Tugas guru adalah membuat rencana pembelajaran dan pengalaman belajar siswa untuk memenuhi tujuan tertentu dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Kunci utama bahwa guru sebagai fasilitator bukan sebagai pentransfer ilmu”. Peserta workshop Kurikulum Tarakanita Cc5+hari kedua semakin bersemangat dan luar biasa antusias. Hal itu sesuai harapan Sr. Cornelio Maryatun CB, Kepala Kantor Wilayah Lahat Yayasan Tarakanita dalam sambutan bahwa diharapkan guru memiliki semangat untuk belajar sesuatu yang  baru dalam hal ini Kurikulum Tarakanita Cc5+ agar dalam implementasinya sungguh tepat.

Ketepatan dimaksud, sesuai dengan tujuan dari pengembangan Kurikulum Tarakanita, yaitu memiliki keunggulan dan diferensiasi Kurikulum berciri khas Tarakanita, berbasis Pendidikan Karakter Tarakanita yang bermuara pada Keunggulan Karakter dan Keunggulan Akademik Peserta Didik dan keterampilan abad 21.  Kurikulum ini mengacu pada spiritualitas yang dihidupi oleh para Suster Cinta Kasih Santo Carolus Boromeus, UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dan standar nasional pendidikan.

Pada hari kedua ini trainer R. Rosula Nugraha Djati, menuturkan bahwa akan diawali dengan menyakinkan peserta untuk memilih model mana yang akan digunakan dalam design pembelajaran dilanjutkan dengan penyampaian materi assessment serta lanjutan persiapan macro teaching. Dalam  assessment ini disampaikan langkah-langkah  instrumen penilaian, penyusunan indikator soal, dan jenis penilaian. Semoga kegiatan workshop  yang dilakukan selama tiga hari  sesuai dengan tujuan,  yakni terpahaminya Kurikulum Tarakanita Cc5+, terpahaminya model pembelajaran dan penilaian yang digunakan dalam Kurikulum Tarakanita Cc5+, dantersusunnya desain pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tarakanita Cc5+ tercapai sesuai harapan. ***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment