Article Detail

Siswa Kelas VI Buat Kuliner Khas Palembang

Lahat (27/4--Tahukan Anda makanan khas Sumatera Selatan? Namanya sudah tidak asing lagi. Kuliner itu bernama  “Empek-empek” yang dikenal luas  dengan nama empek-empek Palembang. Kuliner tebuat dari sagu,  ikan yang sudah di haluskan, dan beberapa komposisi tambahan lain seperti telur, garam, dan bawang putih  yang di sajikan dengan saus hitam dalam bahasa Palembang biasa di sebut cuko ini dalam pembuatannya memerlukan perlakuan khusus. Tidak semua orang dapat membuat sesuai yang diharapkan. Hal ini menjadi daya tarik siswa kelas VI SD Santo Yosef untuk mempraktikkan pembuatan berbagai jenis empek-empek dalam ujian praktik yang dilaksanakan, Jumat (27/4) di aula terbuka sekolah.

Dua puluh kelompok dengan anggota lima sampai enam siswa sejak pagi sudah mempersiapkan segala peralatan dan bahan utama pembuatan empek-empek. Kelengkapan alat dan bahan merupakan salah satu kriteria penilaian selain, kebersihan, kerjasama kelompok, dan rasa serta penyajian. Selain untuk melestarikan kearifan lokal dan budaya Sumatera Selatan, praktik pembuatan empek-empek ini untuk melatih dan memprediksi kemungkinan peluang usaha bagi siswa di kemudian hari. Berjualan kuliner khas Palembang ini sangat menjanjikan. Dalam ujian praktik ini siswa diberi kebebasan untuk memilih berbagai jenis variasi  seperti empek-empek kapal selam, lenjer, bulat, kulit ikan, pistel, telur kecil,  dan empek - empek keriting. Empek- empek kapal selam salah satu jenis yang terkenal terbuat dari  telur ayam yang di bungkus adonan empek - empek dan di goreng dalam minyak panas.

Dirunut sejarahnya, empek - empek telah ada di Palembang sekitar abad ke -16. Diyakini berasal dari sebutan “apek”, yaitu sebutan untuk lelaki tua keturunan Cina. Karena pada saat itu adalah masuknya perantau Cina ke Palembang. Empek - empek di yakini merupakan adaptasi makanan dari Cina yaitu baso ikan,kekian, atau ngohyang. Awalnya dibuat dari ikan Belida, namun semakin langkanya ikan ini maka dikembangkan menggunakan berbagai jenis ikan sungai seperti ikan putak, toman, dan bujuk. Selain itu juga bisa memakai berbagai jenis ikan laut seperti ikan tenggiri, ikan kakap, dan ikan lainnya.

Setelah melalui proses pembuatan yang higienis dari pukul 07.30 sampai 09.30 WIB, ternyata hasilnya luar biasa. Jumianto, salah satu tim juri menyampaikan rasa kagum, bangga, dan luar biasa. Tidak diduga sebelumnya, anak-anak berhasil membuat berbagai jenis empek-empek ikan yang rasanya enak, gurih , dan lembut, bahkan ada variasi baru dengan tambahan warna alami sehingga sangat menarik selera. ***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment