Siswa SMA Santo Yosef Terima Gordon Kelulusan

Lahat (4/5)—Sebanyak 136 siswa kelas XII SMA Santo Yosef mendapatkan Gordon Kelulusan Selasa (2/5) di aula SMP Santo Yosef. Pengalungan Gordon Kelulusan dilakukan oleh Peni Kurniati, Kepala SMA disaksikan Divisi Pendidikan, Heri Susilo, Kepala Kantor Wilayah Yayasan Tarakanita, Sr. Rosianna Susilo Astuti CB, dan orangtua siswa kelas XII. Pengalungan Gordon sebagai tanda kelulusan 100 % siswa kelas XII SMA Santo Yosef tahun pelajaran 2017-2018. Prosesi pengumuman dimulai dari perarakan para siswa menuju aula disambut tarian khas daerah Lahat.

Pada kesempatan tersebut, Rosanna Saragih, S.Si, waka bidang kurikulum mengumumkan peringkat UNBK. Program IPA peringkat pertama Herveni Clara, kedua Dimas Setiawan Melkis, dan peringkat ketiga Verensia Melenia. Untuk program IPS peringkat pertama Muhamad Iqbal Geosefi, kedua Vanessa, dan ketiga Feni Triandini. Siswa berprestasi ini mendapatkan penghargaan dari sekolah.  Secara keseluruhan nilai tertinggi mata pelajaran UNBK program IPA, yaitu Bahasa Indonesia dengan nilai tertinggi 94, disusul Bahasa Inggris 90, dan ketiga Biologi dengan nilai tertinggi 82.50. Sedangkan program IPS dengan nilai tertinggi mata pelajaran Bahasa Indonesia 92, Sosiologi 84, dan ketiga Matematika dan Ekonomi dengan nilai tertinggi 80.

Sesuai Permendiknas bahwa dua kriteria kelulusan penentu, yaitu kelulusan US dan kelulusan dari satuan pendidikan. Sesuai kriteria kelulusan US bahwa kelulusan US ditentukan berdasarkan nilai ujian sekolah (NUS), rata-rata NUS semua mata pelajaran paling rendah 7,5 dan nilai US setiap mata pelajaran paling rendah 7,5. Siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, lulus US dan USBN, dan mengikuti Ujian Nasional untuk semua mata pelajaran yang di UN-kan. Untuk tahun ini kelulusan peserta didik ditetapkan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan.

Terlihat keceriaan siswa beserta orangtua atas kelulusan yang memuaskan ini. Harapan sekolah agar siswa tidak merayakan kelulusan secara berlebihan, tetapi segera mempersiapkan diri untuk segera bersaing  memasuki  pendidikan lanjut di Perguruan Tinggi negeri maupun swasta sesuai harapan dan impian mereka.***