Article Detail
Tuhan Memilih Apa Adanya Bukan Seharusnya
Ayo kawan semua kita kumpul di sini
Bergembira ria kita satukan hati
Ingatlah kawanku masa depan gerejamu
Ayo jangan ragu kita melangkah maju
Ya ya ya ya ho ya ho ya
Ini aku utuslah aku he
Ya ya ya ya ho ya ho ya
Ini aku utuslah aku hoi
Itu bait lagu yang diciptakan Rm.Ipeng MSF saat melakukan perjalanan ke Lahat. Lagu yang disertai dengan gerakan unik itu sebagai pembuka kegiatan hari kedua temu OMK tiga paroki, yaitu Tanjung Enim, Tanjung Sakti, dan Lahat Minggu (8/5) di aula terbuka SD Santo Yosef.
Dengan semangat yang bernyala-nyala karena cinta, 100 orang muda harapan gereja ini berdinamika bersama didampingi Tim Promosi Panggilan dari Keuskupan Agung Semarang bersama tim Panggilan Keuskupan Agung Jakarta, dan Keuskupan Agung Palembang. Tim adalah para suster dan romo dari berbagai Tarekat atau Ordo, yaitu Rm.Ipeng MSF, Rm. Wahyudi MSF, Rm.Paulus SDB, Rm. Pras SDB, Br. Yoga FIC, Sr.Maria Etha SND, Sr.Laurensia PPYK, Sr. Gemma CB, Sr. Hania Manahen CB, dan koordinator tim promosi panggilan Sr.Mariati CB.
“Tuhan memilih kita apa adanya bukan seharusnya. Bukan orang baik, suci, tetapi orang gondrong, jelek seperti saya juga dipilih,” canda Rm. Ipeng MSF mengawali perkenalan dan memperkenalkan konggergasinya. Lebih lanjut romo menyampaikan bahwa kita semua memiliki kesempatan yang sama. Tuhan memanggil juga orang biasa sesuai talentanya supaya jadi luar biasa. Jadi, jangan takut Tuhan akan mengubah kita jika kita mendengar panggilanNya. Sementara Br. Yoga FIC mengajak OMK di tahun kerahiman ilahi ini untuk menjalani hidup “Karahiman Allah” maka akan menjadi pribadi-pribadi yang diselamatkan.
Proses pertemuan dibuat dalam bentuk dinamika kelompok yang dibagi dalam tiga kelompok. Sesuai dengan tema mendengarkan, merasakan, dan menjawab panggilan Tuhan untuk bertumbuh kembang dan mengakar bersama masyarakat menjadi pekerja ladang Tuhan, dalam kelompok berbagi pengalaman “Kerahiman Ilahi” dalam kehidupan OMK. Masing-masing kelompok menuliskan kata kunci hasil sharing pengalaman untuk dijadikan yel-yel kelompok.
Kegembiraan, canda, tawa mewarnai setiap sesi dalam pertemuan OMK ini. Kehadiran biarawan dan biarawati yang “modis” memberi harapan akan tumbuhnya benih-benih panggilan di tiga paroki ini. Dengan harapan jangan ragu, takut menjawab panggilan Tuhan. Tuhan maha adil bagi umatnya, siapapun memiliki kesempatan yang sama untuk berani menanggapi panggilan Tuhan. Tuhan memanggil sebagian dari kita untuk mengabdikan diri secara istimewa sebagai imam, biarawati dan anggota Ordo atau Tarekat Religius. Panggilan berarti mengabdikan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan umat-Nya.***
Bergembira ria kita satukan hati
Ingatlah kawanku masa depan gerejamu
Ayo jangan ragu kita melangkah maju
Ya ya ya ya ho ya ho ya
Ini aku utuslah aku he
Ya ya ya ya ho ya ho ya
Ini aku utuslah aku hoi
Itu bait lagu yang diciptakan Rm.Ipeng MSF saat melakukan perjalanan ke Lahat. Lagu yang disertai dengan gerakan unik itu sebagai pembuka kegiatan hari kedua temu OMK tiga paroki, yaitu Tanjung Enim, Tanjung Sakti, dan Lahat Minggu (8/5) di aula terbuka SD Santo Yosef.
Dengan semangat yang bernyala-nyala karena cinta, 100 orang muda harapan gereja ini berdinamika bersama didampingi Tim Promosi Panggilan dari Keuskupan Agung Semarang bersama tim Panggilan Keuskupan Agung Jakarta, dan Keuskupan Agung Palembang. Tim adalah para suster dan romo dari berbagai Tarekat atau Ordo, yaitu Rm.Ipeng MSF, Rm. Wahyudi MSF, Rm.Paulus SDB, Rm. Pras SDB, Br. Yoga FIC, Sr.Maria Etha SND, Sr.Laurensia PPYK, Sr. Gemma CB, Sr. Hania Manahen CB, dan koordinator tim promosi panggilan Sr.Mariati CB.
“Tuhan memilih kita apa adanya bukan seharusnya. Bukan orang baik, suci, tetapi orang gondrong, jelek seperti saya juga dipilih,” canda Rm. Ipeng MSF mengawali perkenalan dan memperkenalkan konggergasinya. Lebih lanjut romo menyampaikan bahwa kita semua memiliki kesempatan yang sama. Tuhan memanggil juga orang biasa sesuai talentanya supaya jadi luar biasa. Jadi, jangan takut Tuhan akan mengubah kita jika kita mendengar panggilanNya. Sementara Br. Yoga FIC mengajak OMK di tahun kerahiman ilahi ini untuk menjalani hidup “Karahiman Allah” maka akan menjadi pribadi-pribadi yang diselamatkan.
Proses pertemuan dibuat dalam bentuk dinamika kelompok yang dibagi dalam tiga kelompok. Sesuai dengan tema mendengarkan, merasakan, dan menjawab panggilan Tuhan untuk bertumbuh kembang dan mengakar bersama masyarakat menjadi pekerja ladang Tuhan, dalam kelompok berbagi pengalaman “Kerahiman Ilahi” dalam kehidupan OMK. Masing-masing kelompok menuliskan kata kunci hasil sharing pengalaman untuk dijadikan yel-yel kelompok.
Kegembiraan, canda, tawa mewarnai setiap sesi dalam pertemuan OMK ini. Kehadiran biarawan dan biarawati yang “modis” memberi harapan akan tumbuhnya benih-benih panggilan di tiga paroki ini. Dengan harapan jangan ragu, takut menjawab panggilan Tuhan. Tuhan maha adil bagi umatnya, siapapun memiliki kesempatan yang sama untuk berani menanggapi panggilan Tuhan. Tuhan memanggil sebagian dari kita untuk mengabdikan diri secara istimewa sebagai imam, biarawati dan anggota Ordo atau Tarekat Religius. Panggilan berarti mengabdikan diri sepenuhnya untuk melayani Tuhan dan umat-Nya.***
Comments
-
there are no comments yet
Leave a comment