Article Detail

Wariskan Bumi Tetap Indah

Lahat (1/4)—Sebanyak 125 tenaga pendidik dan kependidikan serta perwakilan dari Yayasan Carolus Borromeus dan Yayasan Syantikara mengikuti Workshop pengolahan Pupuk Organik dan Implikasinya, Jumat (31/3) sampai Sabtu (1/4) di aula SMP Santo Yosef. Hadir sebagai narasumber utama Yulia Suparti, S.Pd. dari Bengkulu dan narasumber lokal wilayah Ig.Sukino. Guru SMP Negeri 11 Bengkulu juga Pengajar di Universitas Muhammadiyah Bengulu ini selama dua hari memberikan materi dan pelatihan tentang pembuatan aneka macam pupuk organik sekaligus praktik pembuatannya.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen Tarakanita Wilayah Lahat untuk mengimplementasikan KPKC. Hal tersebut diungkapkan Sr.Rosiana CB, Kepala Kantor dalam sambutannya. Sejalan dengan tema APP tahun 2017 Keuskupan Agung Palembang tentang pertobatan ekologis maka diharapkan kepedulian, kesadaran, juga aksi dari karyawan Tarakanita untuk menyelamatkan bumi. “Tidak adil jika kita memiliki bumi yang rusak diwariskan kepada anak-cucu kita”, katanya.

Pada hari pertama diperkenalkan berbagai macam pupuk organik yang selama ini tidak dimanfaatkan hanya dibuang begitu saja. Pupuk organik yang dimaksud diantaranya air cucian beras, air cucian ikan, sari buah sekaligus dilakukan pengujian dari pupuk organik cair tersebut. Sebelum materi utama, Ig. Sukino menseringkan hasil pelatihan di Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup (Eco Camp) selama 10 hari di Bandung yang berkaitan juga dengan ekologis. ***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment