Article Detail

Komunitas Belajar Santo Yosef Lahat Gelar Workshop Implemetasi Kurikulum Merdeka

Senin (15/8) hingga Selasa (16/8), Komunitas Belajar IKM Santo Yosef Lahat menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka. Workshop ini diikuti oleh 56 guru Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMA. Acara pembukaan dihadiri oleh beberapa pejabat dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat dan pejabat struktural Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat.  Dalam sambutannya Kepala Kantor Yayasan Tarakanita yang diwakili oleh Bapak Heri Susilo, S.Ag., M.M selaku Kabag Personalia menjelaskan tujuan dari workshop kurikulum ini sebagai sarana pengembangan diri untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap peserta didik, dan untuk menghindari learning loss selama pandemi. Mewakili Yayasan Tarakanita beliau juga menyampaikan terima kasih kepada BPMP Provinsi Sumatera Selatan atas kerja sama yang terjalin baik selama ini. 

Acara secara resmi dibuka oleh Bapak Erhanysah selaku Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat. Dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka di Kabupaten Lahat mulai dilaksanakan pada tahun ajaran 2022-2023, Sekolah Santo Yosef adalah salah satu sekolah yang mengimplementasikan Kurukilum Merdeka ini di tahap awal. Harapan Kabid SD, setelah workshop ini Sekolah Santo Yosef dapat menyebarluaskan hasil workshop ini ke sekolah lainnya.

Dalam workshop ini, 3 widyaprada didatangkan dari BPMP Provinsi Sumatera Selatan.  Dr. Dian Ekawati, M.Pd.mendampingi jenjang SMA, Hj. Ulya M.Pd. mendampingi jenjang SMP, dan Dadang Daniswara, M.Pd. mendapingi jenjang TK dan SD. Materi workshop yang terdiri dari kebijakan pemulihan pembelajaran (Merdeka Belajar), assemen diagnostik dan pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) disampaikan secara jelas oleh masing-masing widyaprada. 

Widyaprada BPMP menyampaikan esensi Kurikulum Merdeka, yaitu kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

Di hari Selasa (16/8) Kepala BPMP Drs. Suyoto, M.AP bersama tim disela-sela kunjungan dinas, hadir ke Sekolah Santo Yosef untuk meninjau pelaksanaan workshop, sekaligus menyemangati para peserta workshop. Kegiatan workshop ditutup pukul 15.00 WIB. Dalam sambutannya Ibu Xaveri Diah Suryandari, S,Pd, M.Pd. (Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat) menyampaikan ucapan terima kasih kepada para widyaprada yang telah mendampingi para peserta workshop dengan penuh semangat, harapannya pengetahuan yang sudah diberikan dapat diterima dan diimplementasikan di tahun ajaran ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh panitia workshop yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment