Article Detail
Membangun Budaya Mutu bersama dalam HSTU Nasional
‘MEMBANGUN BUDAYA MUTU: BUDAYA MU-TU’ sebuah judul yang sangat
menarik tentu saja. Kata MU-TU yang dipisah membuat kita memahami kata tersebut
sebagai bahwa mutu dalam Yayasan Tarakanita juga merupakan sebuah budaya yang
juga harus dipahami dan dilakukan oleh tenaga TU atau Tata Usaha di Yayasan Tarakanitapada
seluruh unit. Itulah yang kemudian kembali digali oleh seluruh tenaga tata
usaha di Yayasan Tarakanita pada HSTU Nasional yang diselenggarakan Sabtu, 5
Oktober 2024 secara daring.
Total lima materi yang dibawakan oleh lima pemateri dari berbagai wilayah yang berbeda pada HSTU Nasional tersebut. lima materi yang saling berkaitan tersebut antara lain, Prinsip Dasar Membangun Budaya Mutu dari Ambrosius Sigit Kristiantoro, M.Pd, Kepala Divisi Pendidikan Yayasan Tarakanita, Mengenal kompleks implementasi Kurikulum Merdeka oleh Bernadus Yudo Ismedi, S.Sn, Kepala Jenjang SMP WIlayah Jakarta, Pelayanan Prima Yayasan Tarakanita oleh Shita Sophianingreki, M.Pd, Kepala Divisi Pendidikan WIlayah SUrabaya, Kemampuan Komunikasi Asertif oleh Lourentia Wlin Permata, M.Pd, Kepala Divisi Pendidikan Wilayah Bengkulu, dan Implementasi PKT dalam Pekerjaan oleh Heribertus Triwardono, M.Pd, Kepala Divisi Pendidikan Wilayah Lahat.
Dalam Hari Studi Tata Usaha, Ambrosius Sigit Kristiantoro, M.Pd, menjelaskan bahwa budaya mutu merupakan pendekatan manajemen yang berfokus pada perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk, layanan dan proses dalam suatu organisasi. Dan dalam perbaikan berkelanjutan diadakannya evaluasi perbaikan untuk peningkatan kualitas. tujuan dari budaya mutu ini sendiri untuk menciptakan lingkungan yang kondusif memperbaiki kualitas pelayanan, meningkatkan meningkatkan kualitas secara berkelanjutan dan memastikan pemenuhan kepuasan pelanggan. Hal inilah yang menjadi dasar dari materi-materi lainnya yang pada dasarnya untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Pada hari studi tata usaha yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 11.30 lewat zoom ini pula, pemateri mengajak para karyawan tata usaha dari Yaysan Tarakanita untuk melakukan refleksi diri atas beberapa materi yang diberikan. Apakah dalam pelayanan, para karyawan telah melakukan implememasi Pendidikan Ketarakanitaan? Apakah telah memberikan pelayanan prima di lingkungan kerja, dan lainnya. Pada saat ini pula, para peserta saling berbagi pengalaman dan solusi akan permasalahan yang dapat mereka temui dan mereka temui dalam bekerja di unit.
Diharapkan dengan diberikannya materi pada Hari Studi Tata Usaha Nasional, para karyawan tata usaha di Yayasan Tarakanita, khususnya Tarakanita Lahat dapat melakukan tindakan nyata dari materi yang telah diberikan.
-
there are no comments yet