Article Detail

Praktik Membatik di Stand SMA St.Yosef

Lahat (21/3)—Stand praktik membatik menjadi incaran pengunjung selama kegiatan edufair berlangsung dalam rangka dies natalis 80 tahun Susteran CB, Balai Pengobatan, TK, dan SD Santo Yosef. Peminat tidak hanya anak TK, SD, SMP, maupun SMA  tapi juga remaja dan orang tua. Mereka penasaran untuk melihat berbagai peralatan yang unik seperti canting dan langsung praktik di tempat dipandu oleh siswa SMA St. Yosef yang sudah mahir membatik. Batik  merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak lama. Sebagai wujud pelestarian seni ini SMA Santo Yosef menjadikan batik sebagai bagian dari pembelajaran bidang seni. Anak diperkenalkan peralatan sekaligus belajar membuat pola dan membatik.

Dirunut dari sejarahnya, batik merupakan kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya Batik Cap yang memungkinkan masuknya laki-laki kedalam bidang ini. Dalam membatik ada teknik khusus pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing.

Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Maka tiap bulan Oktober diperingati sebagai hari batik nasional.

Pembelajaran membatik di SMA St. Yosef disamping ikut serta melestarikan budaya  lisan nonbendawi juga terkandung nilai-nilai yang perlu dihidupi dalam membatik. Dalam membatik diperlukan kreativitas dalam pembuatan pola, keuletan, kesabaran karena proses cukup lama, daya juang, serti ketelitian. ***

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment