Lahat (13/2)--Sebagai tindak lanjut rekrutmen, Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat  selenggarakan Pendidikan Pelatihan dan Ujian Prajabatan (PPUP) bagi  karyawan  edukatif maupun nonedukatif . PPUP diselenggarakan selama tiga hari mulai Senin (12/2-13/2) dilanjutkan Kamis (15/2) di ruang pertemuan kantor wilayah. Sebanyak delapan karyawan yang terdiri dari tenaga edukatif empat orang dan tenaga nonedukatif empat orang mengikuti  PPUP ini  agar nantinya memiliki kemahiran dan kecakapan (kompetensi), serta kematangan pribadi dalam mengaktualisasikan visi dan misi yayasan sesuai fungsi kerjanya sehingga memenuhi syarat untuk diangkat menjadi karyawan tetap yayasan.

Lahat (6/2)—Memasuki bulan Februari 2018,  Yayasan Tarakanita  Wilayah Lahat melakukan mutasi karyawan TU Keuangan, Pembantu Pelaksana, dan petugas keamanan yang sebelumnya juga dilakukan pemetaan ulang bagi guru. Mutasi dilakukan sebagai tindak lanjut PYTK terkait suami dan istri yang bekerja di satu unit dan sebagai penyegaran dalam menjalankan tugas bagi karyawan.

Lahat (6/2)—Sebagai upaya meningkatkan kinerja karyawan non-edukatif agar menjadi pegawai yang mampu mengemban tugas menurut bidangnya masing-masing serta dapat mencapai prestasi kerja yang efektif dan efisien, Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat adakan pembinaan karyawan, Jumat (2/2) di ruang pertemuan kantor wilayah dari pukul 07.00 sampai pukul 15.00 WIB. Pembinaan diikuti 25 karyawan Tata Usaha dan  21 karyawan Pembantu Pelaksana yang dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama untuk PP pukul 07.30-11.00 WIB dan sesi kedua TU pukul 11.30-15.00 WIB. Hadir dalam pembinaan Kepala SD, SMP, dan SMA Santo Yosef.

Lahat (31/1)--Masih dalam rangka Workshop Kurikulum Tarakanita Cc5⁺ , pada hari ketiga ini dilaksanakan macro teaching untuk mengimplementasikan design pembelajaran yang dibuat sesuai dengan pemetaan kompetensi pada Kurikulum Tarakanita Cc5⁺dan model pembelajaran tertentu. Untuk jenjang SD dibagi dua kelompok. Tiap kelompok satu orang sebagai guru dan 3 orang observer. Jenjang SMP  dan SMA disesuaikan dengan mata pelajaran. Ada lima mata pelajaran yang dipilih untuk implementasi dengan satu guru dan dua observer. Proses macro teaching bersama siswa SD, SMP, dan SMA berjalan dengan lancar sesuai jadwal masing-masing unit.

“Tugas guru adalah membuat rencana pembelajaran dan pengalaman belajar siswa untuk memenuhi tujuan tertentu dalam memenuhi kebutuhan peserta didik. Kunci utama bahwa guru sebagai fasilitator bukan sebagai pentransfer ilmu”. Peserta workshop Kurikulum Tarakanita Cc5⁺hari kedua semakin bersemangat dan luar biasa antusias. Hal itu sesuai harapan Sr. Cornelio Maryatun CB, Kepala Kantor Wilayah Lahat Yayasan Tarakanita dalam sambutan bahwa diharapkan guru memiliki semangat untuk belajar sesuatu yang  baru dalam hal ini Kurikulum Tarakanita Cc5⁺ agar dalam implementasinya sungguh tepat.