Lahat (9/4)—Kerja bakti  “Sabtu Bersih”  karyawan kantor wilayah di kompleks kantor sampai susteran CB dilakukan bersama Sabtu (9/4) dari pukul 07.15 sampai 08.30 WIB. Sabtu bersih ini dilakukan secara rutin dengan tempat yang berbeda-beda baik dalam lingkup kerja kantor dengan menata, membersihkan ruang kerja maupun luar kantor dengan menanam dan  merawat tanaman, pembersihan area. Kegiatan ini sebagai wujud nyata program 5R dan mendukung program sekolah hijau  unit karya yang berkelanjutan.

Lahat (9/4)—Penjelasan visi misi tahap pertama kepada orangtua calon siswa SD Santo Yosef dilaksanakan Sabtu (9/4) di aula TK Santo Yosef. Sebanyak 36 orangtua calon siswa dengan antusias mendengarkan pemaparan visi misi sekolah oleh  tim PPDB yang diwakili Yohanes Marjiyo dan keuangan oleh Sr.Cornelio CB, kepala  SD Santo Yosef.

Lahat (8/4)—Bertempat di aula TK Santo Yosef 137 siswa kelas enam mengikuti kegiatan demo masak nasi goreng (8/4) yang dipandu oleh dua orangtua siswa kelas enam, Ibu Leiny dan Ibu Yanti. Demo  masak nasi minyak (Palembang-red) ini sebagai persiapan ujian praktik (25-29/4). Memasak nasi goreng yang sehat dengan bahan-bahan yang alami, merupakan salah satu materi ujian praktik. Tidak diperkenankan menggunakan bumbu masak seperti MSG. MSG diganti dengan sari jamur yang sangat baik untuk kesehatan.

Lahat (5/4)—Bersamaan dengan UN SMA/MA, tim asesor sambangi SMP Santo Yosef Lahat, Senin (4/4) untuk melakukan verifikasi data laporan visitasi sekolah yang telah dikirim ke Departemen Pendidikan Nasional Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah (BAP-S/M)  beberapa bulan lalu. Dua asesor, Hauri, S.Pd., dan Drs.Nurman, M.Pd.I mulai melakukan verifikasi melalui observasi lapangan, observasi kelas, dan wawancara warga sekolah dalam rangka validasi terhadap data dan informasi yang diberikan sekolah melalui instrumen akreditasi.

Lahat (4/4)—Pelaksanaan UN SMA Santo Yosef hari pertama Senin (4/4) berjalan  lancar dan tertib. Terlihat semua siswa dalam kondisi happy tidak tegang namun tetap serius menyelesaikan soal ujian jam pertama Bahasa Indonesia.  Beberapa pertanyaan dari peserta kepada pengawas yang dilanjutkan ke penyelenggara terkait beberapa nomor soal yang option jawaban A menggunakan huruf Jepang dan kekeliruan penomoran acak dalam penyusunan paragraf yang koheren. Walaupun bukan hal yang prinsip tetapi tetap diganti dengan soal cadangan agar siswa tetap tenang dan konsentrasi dengan UN.