Lahat (25/11),  Sistem manajemen SDM  diharapkan dapat memberikan pelayanan dan nilai tambah bagi yayasan. Dengan  menggunakan Competence Based Human Resources Management (CBHRM) pengelolaan SDM akan lebih baik. Salah satu perangkat penting untuk terlaksananya CBHRM adalah assessment center yang mempunyai fungsi menyediakan layanan comprehensive evaluation.

Pelayanan prima di bidang kesehatan secara harafiah berarti pelayanan kesehatan yang sangat baik atau terbaik. Pelayanan prima menjadi faktor kunci pencapaian tujuan program kesehatan khususnya pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan prima dimaksud sesuai dengan visi, yaitu bagaimana mewujudkan pelayanan kesehatan yang diresapi oleh spiritualitas CB yang bersumber pada cinta kasih tanpa syarat dan berbelarasa dari Yesus Kristus Sang Tersalib agar yang miskin, tersisih, menderita dan berkesesakan hidup dibebaskan dan diselamatkan dalam keutuhan kerajaan Allah. Mengusahakan pelayanan kesehatan secara utuh dengan semangat belarasa, ketulusan hati, kerelaan berkorban sangat diperlukan  termasuk memberdayakan jajaran pelayanan kesehatan supaya memberikan pelayanan yang utuh (miskin, tersisih, menderita, berkesesakan hidup).

Bertempat di aula terbuka SD Santo Yosef Lahat digelar bazar dalam rangka menyongsong 80 tahun SD Santo Yosef (1936-2016) sekaligus bertepatan dengan bulan Ramadhan. Bazar yang dilaksanakan selama tiga hari (7-9/7) ini diperuntukkan bagi masyarakat sekitar sekolah maupun masyarakat umum di kota Lahat

Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Lahat, Yayasan Tarakanita Wilayah Lahat melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk workshop tata kecantikan dan pemanfaatan limbah rambut bekerjasama dengan LPK Lukssita dan Sanggar Lira Salatiga Jawa Tengah (16/5) lalu di Aula TK Santo Yosef. Workshop  yang diikuti 37 peserta dari berbagai daerah di Lahat ini menghadirkan Yustina Denik Risyanti, S.Pd. Pimpinan LPK Lukssita dan Sanggar Lira (Limbah Rambut). Beliau adalah  pakar kecantikan Nasional dan peraih juara 1 Nasional Tata Rias Rambut pada ajang Apresiasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) Paudni Berprestasi, yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan di Batam, Riau. Hadir bersama beliau Dra. Budiati Supangat, Murshillah, dan Atika Natasari.

Lahat (20/5), Pelayanan (service) menjadi salah satu faktor kunci yang harus dipahami dan dijalankan oleh seluruh lini dalam organisasi. Mengingat betapa pentingnya sebuah kualitas pelayanan, Yayasan Tarakanita merasa perlu untuk mengkaji dan menformulasikan ulang proses layanan yang diberikan. Di tengah-tengah  persaingan yang menuntut kualitas, maka pemahaman akan pentingnya pelayanan yang prima kepada customer hendaknya menjadi prioritas, baik berkaitan dengan peran atau tugas karyawan maupun teknik komunikasi yang sehat sehingga kesulitan-kesulitan dalam mengupayakan layanan prima dapat diatasi dengan baik. Hal ini tentu saja berimplikasi pada terealisasinya harapan-harapan customer terhadap proses pelayanan pendidikan Tarakanita. Pelayanan yang diberikan dimulai dari penampilan diri secara prima  sesuai buku panduan pelayanan prima. Memahami profesionalitas sebagai seorang karyawan dalam memaksimalkan penampilan di lingkungan kerja demi pelayanan berkualitas bagi pelanggan sangat penting, sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai. Penampilan diri akan mendukung kepercayaan diri dalam menjalankan tugas yang berdampak pada produktivitas dalam pekerjaan. Penampilan yang menarik merupakan landasan kinerja yang menarik pula, karena performance dan prestasi kerja juga diukur berdasarkan penampilan diri.