Lahat (16/3), Sebagai usaha memperkenalkan TK Santo Yosef kepada masyarakat, Sabtu (14/3) diadakan berbagai lomba bagi anak pra-TK bertempat di lokasi sekolah. TK Santo Yosef yang kini sudah selesai berbenah terutama seting ulang arena bermain dan penambahan taman lalu lintas dengan panjang lintasan total 68 m ini semakin gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat  melalui berbagai bentuk kegiatan. 

Lahat (16/3), SD Santo Yosef Lahat sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lahat Nomor 74/KEP/BUDPAR/2015 ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kabupaten Lahat. Cagar budaya sesuai UU Nomor 11 tahun 2010 merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. 

Lahat (16/3), Berbagai macam strategi pemasaran  dilakukan untuk mempromosikan lembaga agar menarik minat masyarakat.  Pemasaran yang lebih dikenal dengan bahasa asing yaitu “Marketing” adalah suatu metode baru untuk memajukan dan mengembangkan potensi sebuah lembaga dengan memusatkan sasaran atau target, terutama pada masyarakat yang benar-benar memutuhkan dan menginginkan lembaga tersebut. Istilah marketing ini tidak hanya dikenal dalam dunia bisnis, industri, dan perdagangan akan tetapi meluas kepada dunia pendidikan. 

Lahat (14/3),  Sebelas calon pegawai tetap Yayasan Tarakanita Kantor Wilayah Lahat yang terdiri dari TU 3 orang, PP 6 orang, dan Guru 2 orang lakukan fit and proper test  di ruang pertemuan kantor wilayah tanggal (12-14/3). Materi yang digali dari peserta seputar, kehidupan sepiritualitas, pekerjaan yang selama ini dibebankan, keprihatinan tentang kehidupan menggereja, kepribadian, dan planing karyawan dengan tim terdiri dari Sr.Thereseta Emi S.CB (Kakanwil), Heri Susilo (Divisi Pendidikan), Triwardono ( Kabag Umum), dan Wakijan (HRD).

Pemasaran dalam bidang komersial  menekankan pada kegiatan mengelola pertukaran sesuatu antara produsen dan konsumen. Pemasaran dalam dunia pendidikan kegiatannya lebih ditekankan pada hubungan sekolah dengan pelanggan atau customer. Davies dan Ellison (1997) mengemukakan pemasaran dalam dunia pendidikan sebagai aktivitas sekolah untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan tujuannya, nilai dan produk sekolah kepada siswa, orangtua,  dan masyarakat luas. Melalui kegiatan promosi ini diharapkan para siswa, orangtua siswa dan masyarakat luas lebih mengetahui hakekat dan keunggulan sekolah sehingga mereka lebih mendukung terhadap pengembangan program sekolah secara keseluruhan. Sekolah yang unggul sangat membutuhkan pertisipasi masyarakat, membutuhkan pengakuan masyarakat sehingga lulusannya dapat diterima oleh pengguna di masyarakat. Untuk itu, perlu mengadakan komunikasi yang baik dengan masyarakat.